Selasa, 09 Oktober 2012

Analisis Validitas Butir Soal (Lanjutan)

Kriteria penilaian untuk menentukan valid tidaknya sebuah butir soal merujuk pada kaidah-kaidah penulisan soal (baca kaidah-kaidah soal). Kaidah-kaidah itu meliputi kaidah materi, konstruksi dan bahasa. Ada beberapa konstruktor instrumen yang menyederhanakan kaidah-kaidah  dari sekian kaidah yang banyak sebagai dasar menilaia butir soal. yaitu:
a.  Butir soal harus sesuai denan indikator
b. Option harus logis, homogen dan sesuai dengan pokok pernyataan soal
c. Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benr
d. Pernyataan dan Option tidak bermakna ganda (ambigu)
Berdasarkan kriteria di atas, ditentukan skor setiap butir soal, misalnya:
Diberi sekor:
5 jika semua kriteria terpenuhi
4 jika hanya 3 kriteria yang terpenuhi
3 jika hanya 2 kriteria yang terpenuhi
2 jika hanya 1 kriteria yang terpenuhi
1 jika tidak ada satupun kriteria yang terpenuhi

Berdasarkan kriteria dan ketentun penskoran, setiap penilai (minimal 5 orang, lebih banyak lebih bagus) memberikan skor pada setiap butir soal, kemudian dihitung rata-ratanya (sebaiknya direkap dimasukan pada tebel). Jika rata-ratanya  sama atau lebih besar dari 3,5 , maka butir soal itu dapat dinyatakan valid.
Langkah ini dilakukan jika si penbuat instrumen ingin mendapatkan penilaian dari para ahli berupa skor. Kalau tidak cukum memberikan pertimbangan dengan memberikan komen pada setiap butir soal.
2. Analisi validitas secara kuantitatif
Analisis validitas kuantitatif, adalah analisis ketepatan alat ukur secara empirik. Jika pada nalisis kualitatif didasarkan pada logika para pakar, maka pada anlisis kuantitatif, didasarkan pada hasil jawaban responden. Dengan demikian untuk analisis kuantitatif  instrumen (butir soal) diujicobakan terlebih dahulu. sebelum dilakukan analisi. Rumus statistik yang digunakan untuk menentukan valid tidaknya butir-butir soal adalah korelasi produck moment. Sebaiknya menggunakan program SPSS jika butir soal banyak (Lebih dari 30 butir)



Analisis Validitas Butir Soal

Untuk dapat menganalisis butir soal, terlebih dahulu harus paham kriteria instrumen ukur  yang baik.  Menurut para tokoh evaluasi, kriteria instrumen ukur yang baik, antara lain: Instrumen itu harus praktis, ekonomis, valid dan reliabel. Praktis artinya mudah digunakan, ekonomis artinya untuk mendapatkan instrumen itu tidak memerlukan dana yang besar. Kedua kriteria ini sifatnya subjektif, artinya sangat tergantung yang menilai. Tetapi kriteria berikutnya, yakni valid dan reliabel merupakan kriteria yang analisisnya bersifat objektif dan manifes. Dengan demikian pembahasan  ini lebih difokuskan pada kedua kritria yang dimaksud, yakni kriteria validitas dan reliabilitas.
1.Analisis Validitas Butir Soal
Analisis validitas butir soal, artinya analisis ketapatan butir soal dalam mengukur apa yang seharusnya diukur. Ada dua cara analisis validitas, yakni validitas secara kualitatif, dan cara kuantitatif. Cara kualitatif adalah analisis ketepatan butir soal oleh para pakar (paling tidak) dalam bidang kemampuan yang diukur, ahli bahasa dan ahli konstruksi innstrumen. Cara kuantitatif  merupakan analisis ketepatan butir soal secara empikir melalui uji coba instrumen untuk kemudian dianalisis secara statistik.
a. Analisis validitas oleh para pakar
Untuk melakukan validitas dengan cara kualitatif, terlebih dahulu telah tersedia instrumen (butir-butir soal) yang disusun berdasarkan kisi-kisi, kemudian menentukan  kriteria penilaian yang akan dijadikan dasar oleh penilaia. Dengan demikian ada tiga komponen yang harus dijadikan dasar oleh para pkar dalam menentukan valid tidaknya suatu butir soal, yaitu; 1) kisi-kisis soal, 2) butir-butir soal yang telah disusun, 3 kriteria penilaian
(bersambung)